Wednesday, 4 December 2019

Pancasila Ideologi atau Pseudo Ideologi

Ideologi menjadi dasar dalam membentuk pola pikir manusia. Ketika salah dalam mengambil ideologi, maka akan salah dalam membangun kerangka pemikiran selanjutnya. Banyak orang yang belum memahami definisi dan syarat dari sebuah ideologi. Sehingga tidak menyadari bahwa selama ini bukan ideologi yang menjadi acuan pola pikirnya, tetapi hanya pseudo ideologi atau ideologi semu. Apakah Pancasila ini termasuk Ideologi atau Pseudo Ideologi? Jika ideologi semu, berarti hanya campuran atau turunan dari ideologi induk yang kemudian melahirkan pemikiran-pemikiran khas dari ideologi induknya..

Berangkat dari definisi, ideologi adalah ide dasar tentang manusia, kehidupan dan alam semesta yang mampu melahirkan sebuah sistem pengaturan kehidupan. Jadi sesuatu disebut ideologi jika mampu menjawab pertanyaan mendasar dari mana manusia, kehidupan dan alam semesta ini diciptakan, untuk apa manusia, kehidupan dan alam semesta ini ada, dan akan kemana manusia, kehidupan dan alam semesta ini setelah mati/binasa. Ini merupakan pertanyaan aqidah yang harus mampu dijawab oleh sebuah ideologi sebelum darinya (ideologi) ini nanti melahirkan aneka sistem pengaturan kehidupan manusia. Pertanyaan mendasar ini pula yang harus di jawab terlebih dahulu sebelum hal lainnya dalam hidup ini. Sehingga syarat pokok ideologi berupa :
  1. Memiliki aqidah untuk mengurai pertanyaan mendasar dari mana, untuk apa dan akan kemana manusia, kehidupan, dan alam semesta
  2. Mampu melahirkan sistem pengaturan kehidupan seperti sistem ekonomi, politik, hukum dan lainnya
Maka dari definisi dan syarat sesuatu disebut ideologi ini, dapat mulai kita lihat apakah pancasila ini adalah sebuah ideologi. Apakah jawaban dari pancasila dari pertanyaan dari mana? untuk apa? dan akan kemana? manusia, kehidupan dan alam semesta ini ada? Jika ini tidak terjawab maka pancasila tidak tepat disebut sebagai sebuah ideologi. Jawaban yang muncul harus satu, bukan dua apalagi tiga, karena tidak ada jawaban yang benar lebih dari satu. Jika misalnya di jawab dari Allah, untuk beribadah kepada Allah dan akan kembali kepada Allah, maka jawaban ini benar menurut umat Islam, tetapi salah menurut umat agama yang lain karena pancasila menaungi semua agama.


Kalau kita mau berfikir mendalam, sesungguhnya hanya ada 3 (tiga) saja ideologi di dunia ini. Jika ada isme  isme yang lain di luar ketiga ideologi ini, sudah dapat dipastikan bukan ideologi melainkan hanya ideologi semu (pseudo ideologi). Idelogi semu ini muncul dari dua cara yaitu menggabungkan/mencampurkan/mengawinkan dari ideologi induk dan turunan dari ideologi induk. Lalu bagai mana jawaban dari ketiga ideologi ini dalam menjawab pertanyaan mendasar tersebut?

Ideologi Sosialisme, yang pertama disebut ideologi karena memiliki jawaban yang khas dan juga mampu melahirkan sistem pengaturan kehidupan manusia. Sosialisme memiliki jawaban bahwa manusia, kehidupan dan alam semesta ini berasal dari materi, hidup hanya untuk materi dan akan kembali menjadi materi. Ideologi ini tidak mempercayai adanya pencipta, karena menganggap semua yang ada manusia, kehidupan dan alam semesta ini ada dengan sendirinya melalui proses evolusi. Ideologi sosialisme juga memiliki sistem pengaturan kehidupan yang khas, seperti ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan, dll

Dalam perkembanganya ideologi sosialisme ini mulai berkembang menjadi ideologi semu yang merupakan turunan dari ideologi sosialisme seperti paham markxisme, neo markxisme, komunisme yang semuanya mengakar kepada induk ideologinya yaitu sosialisme.

Ideologi Sekulerisme, yang kedua disebut ideologi karena juga memiliki jawaban khas dan juga mampu melahirkan sistem pengaturan kehidupan manusia. Sekulerisme memiliki jawaban bahwa manusia, kehidupan dan alam semesta ini berasal dari Tuhan, hidup untuk mengejar materi dan percaya akan kembali ke Tuhan setelah mati, namun dalam pengaturan sistem kehidupan harus dipisahkan. Tuhan hanya mengatur urusan pribadi/privat dan tidak boleh masuk dalam urusan dunia. Ideologi ini mempercayai Tuhan dalam urusan pribadi/ibadah tetapi menafikan Tuhan dari urusan dunia.

Turunan dari ideologi sekulerisme ini adalah kapitalisme dalam urusan ekonomi, paham demokrasi dalam urusan politik, liberalisme dalam urusan pergaulan sosial, neoliberalisme, dll. Semua sistem pengaturan kehidupan dunia diserahkan semua kepada manusia, pendidikan, hukum, dll, kalaupun ada aturan Tuhan hanya sebatas aturan tekstual yang posisinya tidak lebih tinggi dari aturan manusia.

Ideologi Islam, yang ketiga disebut ideologi Islam karena memiliki jawaban khas dan mampu melahirkan pengaturan sistem kehidupan. Islam memiliki jawaban bahwa manusia, kehidupan dan alam semesta ini berasal dari pencipta Allah SWT. Manusia hidup hanya untuk beribadah kepada Allah dan semuanya akan kembali kepada Allah. Dalam pengaturan sistem kehidupan harus terikat dengan aturan Allah SWT, bakan hanya urusan pribadi tetapi seluruhnya termasuk untuk urusan ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan, dll.

Islam adalah ideologi, karena memiliki sistem pengaturan kehidupan yang khas yang tidak di miliki oleh agama yang lain, islam memiliki sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem politik, sistem hukum, sistem pendidikan, sistem pergaulan sosial, dll.

Dari penjelasan diatas, maka posisi pancasila adalah sebuah ideoloi semu (pseudo ideologi), pancasila mencoba menggabungkan ideologi diatas. Hal ini sama dengan usaha orang untuk menggabungkan ideologi induk seperti sosialisme islam, sosial demokrasi, kapitalisme religius, dll. Pancasila mencoba menggabungkan 3 ideologi seperti tampak pada sila :
  • Ketuhanan yang maha esa (islam)
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan (demokrasi)
  • keadilan sosial (sosialisme)
Upaya menggabungkan ideologi ini tidak akan pernah bisa, karena tidak mungkin menggabungkan aqidah yang berbeda. Dan sebenarnya yang lebih dominan pseudo ideologi ini hanya merupakan turunan saja dari ideologi induknya. Komunisme adalah dominan turunan dari idiologi sosialisme sedangkan posisi pancasila sebenarnya dominan turunan dari ideologi sekulerisme.

Fakta dari pancasila dalam pengaturan sistem kehidupan merujuk semua dari ideologi sekulerisme. Indonesia dalam sistem politik menerapkan demokrasi, dalam urusan ekonomi menerapkan kapitalisme, dalam urusan pergaulan sosial menerapkan liberasimne. Dalam sisi aqidah dalam menjawab pertanyaan mendasar juga merujuk pada sekulerisme yaitu mempercayai Tuhan hanya dalam urusan pribadi, namun dalam urusan dunia bersandar pada peraturan manusia.

Jadi jelas disini posisi pancasila adalah pseudo ideologi, turunan dari ideologi sekulerisme
Jika memahami ideologi saja belum final, maka sangat wajar jika apa yang diidamkan berupa keadilan dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah tercapai. Apalagi sudah terbukti kelemahan, kekurangan dari ideologi sekulerisme dan ideologi sosialisme yang tidak mampu mewujudkan semua itu.

Harapan satu satunya hanya kembali kepada Ideologi Islam. Islam harus di pahami sebagai sebuah ideologi yang melahirkan semua pengaturan sistem kehidupan manusia. Seorang ideolog Islam atau lebih khususnya seorang khalifah nantinya sudah tentu mampu menjangkau pemikiran tentang ideologi ini. Bahkan sudah tahu bagaimana setiap detail penerapan dari ideologi Islam ini dan mengetahui posisi setiap orang yang mampu melaksanakan perubahan ini, baik perbaikan dalam masalah ekonomi, politik, hukum, pendidikan, sosial, dan lainnya.

wallahu a’lam bis-shawab (hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya)

No comments:

Post a Comment